Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Puisi 'Terbelakang'

Contoh Puisi Terbaru
http://artikel-pendidikan-sosial-ilmiah.blogspot.co.id/

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang paling umum di samping novel dan drama. Puisi merupakan sekumpulan kata-kata yang dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesan atau pesan dalam pembaca. Tidak seperti karya sastra laim, puisi adalah salah satu yang paling bebas dalam teknis penulisannya. Tidak perlu terikat rima, sajak, bait dan aturan penulisan lain untuk menulis sebuah puisi. Tentu saja, untuk menjadi seorang penyair ternama butuh proses yang sangat panjang dan bertahap. Seorang penulis puisi yang sudah handal tidak perlu berburu referensi atau rangsangan dari luar untuk menulis sajak-sajak puisi. Puisi akan mengalir begitu saja mengikuti ide pemikiran dari penulis. Kunci untuk menjadi penulis puisi yang handal adalah dengan tetap terus berlatih dan mencoba dan jangan takut untuk mempublikasikannya pada orang lain. Baiklah, setelah menulis kumpulan puisi kontemporer dan kumpulan puisi memunggungi matahari, kali ini Artikel Kami akan mempost satu lagi puisi dalam suatu kumpulan puisi berjudul Terbelakang.



TERBELAKANG

Sajak hari jum’at yang tak bergairah
Dielukan 260 juta sakit jiwa
Kena genggam lalu terlepas kepada tuan tanah
Mengapa begini?
Hanya di negeri sejarah terbelakang
Permainan bebalan terdepan
Semua ada di sini
Rumah kita




DINAMIT
Tak bisa membaca
Tak bisa menulis
Enggan pernah mendengar
Di depan khalayak yang tak layak dicinta
Gemar sekali seseorang bicara cinta
Dengan ampunan Tuhan yang Maha Pemaaf
Lalu ulangi saja dosa hari sebelum hari ini
            Jajak pendapat antarteman sekolusi
            Terdapat hati yang tak seputih tulang
            Dengan hanya berpegang pada amanah
            Bisa apa manusia sekarang?
Kita pantik saja dinamit di atas kepala orang-orang  jangkung itu
            Kemudian hanya liat dan tinggal saja jasadnya






KURANG KERJAAN

Pada berhelai-helai kertas buram berharga nyawa pattimura
Kubaca saksama lalu khusyuk aku menyelaminya
Sarat orang meminjam tanpa permisi kepunyaan mereka
Sepertinya aku kenal pada cecunguk ini
Ia orang yang sering nongol di media
            Seingat otakku yang tak padat ini
            Ia orang yang pernah bersumpah
            Pada tanah, warga, dan negara bramocorah
            Kalau nanti kebisaan bersilat lidah
            Seorang mayat terjuntai-juntai di monumen nasional
            Lehernya tercekik sumpah sendiri
            Namun, tiada bisa bertitah dusta lagi
            Kurang kerjaan sekali
            Dua kali ia dapat kerja panitia idul adha
Menyembelih kepala sendir adapun hingga tertawa lepas




HARI PEMBALASAN
Kubalas saja sms dari nomor yang tak kukenal
Ia berpesan bahwa hidupku tinggal hari ini saja
Mendadak aku gagap gembira
Kuajak semua yang kusayang
Kupaksa semua yang tak kusuka
Kapan hari seperti ini?
Aku bisa berbaik hati lagi



MAJEMUK
Kala balita diajar oleh guru agama
Ia paham sesuatu
Kalau putih itu baik, hitam itu jahat
Kala remaja diajar oleh guru agama
Ia paham sesuatu
Kalau cinta itu bisa putih
Bisa juga hitam kelam
Kala orang tua diajar oleh guru agama
Ia paham sesuatu
Kalau mencari uang itu bisa lewat jalan putih atau jalan hitam
Kala manula sekarat diajar oleh guru agama
Ia paham sesuatu
Kalau beda percaya
Beda surga dan beda neraka


Post a Comment for "Kumpulan Puisi 'Terbelakang'"